LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Judul
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA TENTANG
PERAMBATAN BUNYI MELALUI ZAT PADAT DENGAN MEDIA TELEPON MAINAN PADA SISWA KELAS
IV SDN 14 BANDUL
DISUSUN OLEH:
SYAIPUL
BAHRI,S.Pd
DINAS PENDIDIKAN KAB. KEPULAUAN MERANTI
PROVINSI
RIAU
TAHUN 2019
LEMBAR
PENGESAHAN
Nama Guru : Syaipul Bahri,S.Pd
NIP :
199107302019031001
Jabatan : Guru Kelas IV
Tempat Mengajar : SDN 14 Bandul
Jumlah Pembelajaran : 2
Jumlah Siklus
Pembelajaran I : 2
Tanggal Pelaksanaan : 1. 2 Maret 2019
2. 4 Maret
2019
Jumlah Siklus
Pembelajaran II : 2
Tanggal Pelaksanaan : 1. 6 Maret 2019
2. 11 Maret 2019
Pembelajaran I : Meningkatkan minat belajar siswa tentang
perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.
Menyetujui,
Kepala
Sekolah
DARWIS,A.Ma.Pd
NIP
. 106103131981121001
|
Bandul
, 11 Maret 2019
Guru
SYAIPUL BAHRI,S.Pd
NIP.
199107302019031001
|
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR
IDENTITAS DAN PENGESAHAN.................................................. ii
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... iii
ABSTRAK........................................................................................................... iv
DAFTAR
ISI........................................................................................................ v
DAFTAR
BAGAN/TABEL................................................................................. vii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 1
C.
Tujuan.............................................................................................. 2
D.
Manfaat............................................................................................ 3
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
A.
Konsepsi Pengajaran Sains.............................................................. 4
B.
Tindakan Penelitian......................................................................... 7
C.
Tinjauan Masalah dan Tindakan Perbaikan..................................... 9
D.
Kerangka Berfikir............................................................................ 11
BAB
III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Tempat dan waktu........................................................................... 14
B.
Deskripsi Pelaksanaan Persiklus...................................................... 14
1.
Perencanaan............................................................................... 14
2.
Pelaksanaan................................................................................ 19
3.
Pengumpulan Data..................................................................... 20
4.
Refleksi (Analisis dan interpretasi)............................................ 22
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBASAHAN
A.
Hasil pengolahan data..................................................................... 23
B.
Pembahasan...................................................................................... 27
BAB
V KESIMPULAN
A.
Simpulan.......................................................................................... 28
B.
Saran................................................................................................ 28
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
1.
Surat Pernyataan Teman Sejawat
2.
Rencana Perbaikan Pembelajaran / RPP (dibuat per
siklus)
3.
Data-data hasil pelaksanaan Perbaikan
DAFTAR TABEL
1.
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
2.
Hasil Observasi Siswa Siklus 1
3.
Hasil Observasi
Siswa Siklus 2
DAFTAR
LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
1a : Rencana
Perbaikan Pembelajaran Siklus 1...........................
Lampiran
1b : Rencana
Perbaikan Pembelajaran Siklus 2...........................
Lampiran
2a : Lembar
Observasi Guru Siklus 1..........................................
Lampiran
2b : Lembaran
Observasi Guru Siklus 2......................................
Lampiran
3a : Sistematika
Laporan Siklus 1................................................
Lampiran
3b : Sistematika
Laporan Siklus 2................................................
Lampiran 4 : Media
Gambar.......................................................................
Lampiran 5 : Format
Kesediaan Sebagai Teman Sejawat..........................
|
21
24
27
28
29
30
31
32
|
Kata Pengantar
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun laporan pemantapan
kemampuan profesional. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan judul “Meningkatkan minat belajar siswa
tentang perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan pada
siswa kelas IV SDN 14 Bandul”
Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1.
Bapak Azman,S.Pd , Selaku pengawas yang senantiasa
mendorong bahkan menanyakan sejauh mana hasil penelitiannya
2.
Bapak Darwis,A.Ma.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 14
Bandul
3.
Riduan, S.Pd.I selaku teman sejawat yang selalu
menyemangati dan memberi saran-saran yang kostrukstif terhadap penulis
4.
Rekan sejawat guru-guru SDN 14 Bandul
5.
Siswa-siswa kelas IV SDN 14 Bandul
6.
Dan semua pihak secara langsung maupun tidak langsung
membantu menyelesaikan menyusun penelitian ini.
Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran bersifat
membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini memberi
sedikit sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Bandul , April 2019
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi,
serta saran dan pendapat para guru maka pembelajaran sains disajikan dengan
menerapkan berbagai pendekatan sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA
yakni: menyajikan berbagai fakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman
anak didik baik di rumah maupun di sekolah. Membangkitkan minat siswa untuk
dapat menyelidiki gejala-gejala alam disekitarnya melalui pengamatan serta
mengembangkan keterkaitan antara pengetahuan dan tehnologi.
Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi masalah bagi siswa
kelas IV SD ini terbukti dalam satu kelas dari 20 siswa yang memperoleh nilai
60 keatas 14 anak, siswa yang lainnya hanya mendapat 50 kebawah.
Oleh karena itu penulis selaku peneliti melakukan
perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas sebagai pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dilakukan 2 Siklus.
B.
Rumusan Masalah
1. Mengapa
siswa tidak dapat mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan
media telepon mainan?
2. Mengapa
siswa tidak dapat memberi contoh bunyi merambat melalui zat padat?
C.
Tujuan
1.
Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran
sains melalui metode demontrasi.
2.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sains.
D.
Manfaat
1.
Siswa dalam mengatasi kesulitan memahami konsep dalam
mata pelajaran sains, meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehinga
dapat meningkatkan hasil belajar.
2.
Guru dapat memperbaiki kinerja, meningkatkan kemampuan
dan profesionalisme dalam memilih metode pengajaran yang baik.
3.
Sekolah memberikan masukan bagi kebijakan yang akan
diambil oleh sekolah guna meningkatkan mutu hasil belajar dan memberikan
kontribusi yang baik dalam peningkatan proses pembelajaran untuk semua mata
pelajaran.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
Sains
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis, sehingga
sains bukan sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep
atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains
di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari
diri sendiri dan alam sekitarnya. Pendidikan sains menekankan pada pemberian
pengalaman secara langsung.
A. KONSEPSI PENGAJARAN SAINS
- Konsepsi Pengajaran Alam Sekitar
Manusia hidup dalam lingkungan
tertentu, manusia terikat pada lingkungannya dan tidak dapat dilepaskan dari
lingkungannya itu. Lebih dari itu manusia hendaknya mampu memanfaatkan
lingkungannya sejauh mungkin baik kemanfaatan bagi hidupnya sehari‑hari maupun
kemanfaatan dalam rangka pengembangan pribadi manusia itu sendiri. Hal inilah yang menjadi dasar bagi konsep
pengajaran alam sekitar. Alam sekitar anak dijadikan pangkal dari usaha
pendidikan anak.
Jika diperhatikan kehidupan anak
sehari‑hari, semua hal yang menjadi isi alam sekitar besar pengaruhnya terhadap
anak. Segala kejadian di alam sekitar merupakan sebagian dari hidup anak baik
dalam suka maupun duka, kelahiran, kematian, bertemu, perhelatan, pesta panen,
perayaan dan sebagainya, juga rumah, halaman, jalan, sungai, lapangan, gunung,
pohon dan lain‑lain merupakan bagian hidup anak yang tidak dapat terlepas dari
alam sekitarnya itu.
Konsep pengajaran alam sekitar juga
diilhami oleh kata‑kata yang dipetik dari Emmanuel Kant “Pengertian tanpa
pengamatan adalah kosong dan pengamatan tanpa pengertian adalah buta”. Hal ini
berarti bahwa antara pengamatan dan pengertian harus terjalin hubungan yang
saling menunjang, saling memperkuat. Tidak ada gunanya anak memiliki pengertian
tertentu jika ia tidak diberi kesempatan mengamati apa yang dimengertinya itu.
Alam sekitar anak memberikan kemungkinan yang amat kaya untuk pengembangan
konsep pengertian seperti ini.
Pengajaran alam sekitar
diselenggarakan terhadap anak dengan memperkenalkan itu melalui proses
pelajaran yang aktif dan kreatif. Dalam praktek di sekolah, memperkenalkan alam
sekitar itu dilakukan dengan penyelenggaraan pelajaran sekolah.
- Langkah‑langkah Pokok Pengajaran Alam Sekitar
Langkah-langkah pokok pelajaran alam sekitar ialah menetapkan tujuan
mengadakan persiapan, melakukan pengamatan, dan mengolah apa yang diamati.
a. Dalam
menetapkan tujuan, pertimbangan utama yang harus dipertimbangkan adalah
kemampuan dan tingkat perkembangan anak. Penetapan tujuan ini sekaligus
dikaitkan dengan obyek yang akan diamati, Penetapan obyek yang akan diamati didasarkan
atas prinsip, konsentrasi, yaitu mulai dari yang paling dekat, makin lama makin menjauh dan makin meluas.
b. Persiapan
perlu dilakukan baik persiapan guru maupun murid. Persiapan guru dimaksudkan
untuk melancarkan proses peninjauan dan pengamatan obyek yang telah ditetapkan
serta pengolahannya, sedangkan persiapan untuk murid dimaksudkan agar mereka
memiliki kesiapan mental (antara lain tahu tujuan dan memiliki dorongan kuat
untuk melakukan peninjauan, tahu kegiatan apa dan memiliki dorongan kuat untuk
melakukan peninjauan, tahu kegiatan apa yang akan dilakukan. Jika perlu murid‑murid
dibagi dalam kelompok dengan tugas‑tugas khusus dan dilengkapi peralatan yang
diperlukan.
c. Jika
langkah persiapan telah ditangani dengan baik, pelaksanaan pengamatan biasanya
dapat berjalan dengan lancar. Hal‑hal khusus ditemukan di lapangan menjadi
tanggung jawab guru untuk menanganinya sehingga hal itu tidak mengganggu
kelancaran kegiatan dan bahkan membantu memperkaya pengajaran yang sedang
dijalankan itu.
d. Langkah
pengolahan tidak harus dilakukan di luar proses kegiatan pengamatan itu
sendiri. Biasanya sambil mengamati anak‑anak sudah langsung belajar atau bahkan
menangkap berbagai permasalahan dari obyek pengamatan itu. Keluasan dan
kedalaman pengamatan dan berbagai pamasalahan dari yang diamati itu banyak
tergantung pada perencanaan dan kesiapan guru dan murid. Berikutnya apa yang
diperoleh pada tahap kegiatan pengamatan itu diolah sebagai titik tolak dan
bahan dasar pengajaran lebih lanjut. Kegiatan berikutnya dapat berupa ekspresi
lisan atau tertulis, menggambar, menyanyi, diskusi, pekerjaan tangan dan
kegiatan lain yang langsung dihubungkan dengan bidang‑bidang pelajaran seperti
Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Sopan Santun, Olah Raga dan Kesehatan.
- Pengembangan Pengajaran Alam Sekitar
Salah seorang tokoh
pengajaran alam ialah J. Ligthart (1859 – 1916) seorang ahli pendidikan bangsa
Belanda. Pengajaran alam sekitar ini oleh
J. Ligthart dinamakan “Pengajaran Barang Sesungguhnya”. J. Ligthart menekankan
bahwa didalam pelaksanaan pengajaran yang amat penting ialah suasananya, yaitu
ketulus ‑ ikhlasan, kasih sayang, persaudaraan dan kepercayaan.
Pengajaran alam
sekitar selanjutnya menjadi benih bagi perkembangan pengajaran pusat perhatian,
sekolah kerja dan pengajaran proyek.
B. TINDAKAN PENELITIAN
Menurut Winataputra (1997), metode mengajar merupakan
salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya
metode ini merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan
interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Prinsip –
prinsip dalam penggunaan metode mengajar adalah:
- Metode mengajar harus memungkinkan dapat
membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi
pembelajaran (curriosity).
- Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan
peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
- Metode belajar harus memungkinkan siswa belajar
melalui pemecahan masalah.
- Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu
ingin menguji kebenaran sesuatu (sikap skeptis).
- Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk
melakukan penemuan (baerinkuiri) terhadap suatu topik permasalahan.
- Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu
menyimak.
- Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk
belajar secara mandiri (independent study).
- Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk
belajar secara bekerja sama (cooperative learning).
- Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih
termotivasi dalam belajarnya.
Model pembelajaran IPA dipilih sesuai dengan sifat IPA
sebagai pengetahuan deklaratif maupun pengetahuan prosedural. Model
pembelajaran yang dikembangkan hendaknya memberikan kesempatan untuk terjadi
transaksi aktif antar individu dengan data, dan proses berpikir berurutan.
Selain model pembelajaran yang dikembangkan juga memperhatikan perkembangan
kognitif anak. Komponen utama yang berlangsung membentuk model pembelajaran adalah
meteri subyek yang dibahas, guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai subyek
belajar, pendekatan dan metode, serta alat evaluasi yang digunakan. Materi
subyek yang dibahas harus dapat dikaitkan dengan konsep IPA yang telah dimiliki
siswa. Konsep tersebut dipelajari dengan menggunakan analogi terhadap konsep
yang berhubungan dan ditemukan dalam kehidupannya sehari – hari, yang merupakan
dasar terhadap konsep – konsep IPA (Sutarno, 2007).
Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan
(menguraikan materi, memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada
siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak setiap metode pembelajaran sesuai dengan
untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu,
guru harus memiliki metode yang sesuai untuk setiap tujuan yang ingin dicapai.
Berbagai metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran,
yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode studi mandiri,
metode simulasi, metode latihan dengan teman, metode studi kasus, metode
proyek, metode praktikum dan lain – lain (Hermawan,2007).
Dalam penerapan pendekatan kontekstual di kelas, salah
satu contoh adalah pemodelan. Pemodelan di kelas ini dilaksanakan, misalnya
oleh seorang guru yang mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan
(Depdiknas, 2002).
C. TINJAUAN MASALAH DAN TINDAKAN PERBAIKAN
Menurut Winataputra (1997), metode demonstrasi merupakan
metode mengajar yang menyajikan pelajaran dengan mempertunjukkan secara
langsung obyek atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan suatu
proses tertentu. Karakteristik hubungan antara metode demonstrasi dengan
pengalaman belajar siswa adalah sebagai berikut:
Karakteristik Metode
|
Pengalaman
Belajar
|
1.
Mempertunjukkan obyek yang sebenarnya
2.
Adanya proses peniruan
3.
Ada alat bantu yang digunakan
4.
Memerlukan tempat yang strategis yang memungkinkan
seluruh siswa aktif
5.
Dapat guru atau siswa yang melakukan
|
1.
Mengamati sesuatu pada objek sebenarnya
2.
Berpikir sistematis
3.
Pemahaman terhadap suatu proses
4.
Menerapkan sesuatu cara secara proses
5.
Menganalisis kegiatan secara proses
|
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran
adalah:
Pertama : Mempersiapkan alat
bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
Kedua : Memberikan
penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
Ketiga : Pelaksanaan
demonstrasi bersama dengan perhatian dan peniruan dari siswa
Keempat : Penguatan (diskusi,
tanya jawab dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
Kelima : Kesimpulan
(Winataputra, 1997)
D. KERANGKA BERPIKIR
Prestasi belajar siswa kelas IV SDN 14 Bandul pada mata pelajaran Sains masih rendah. Nilai
rata – rata ulangan harian masih sangat rendah. Disamping itu ketuntasan
belajar siswa juga masih tergolong rendah.
Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain:
kurangnya motivasi siswa pada mata pelajaran yang diajarkan, sulitnya materi
pelajaran untuk dapat dipahami oleh siswa dan metode pembelajaran yang belum
sesuai dengan kondisi siswa dan materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan
siswa kurang bergairah dalam belajar.
Anggapan tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah
bahwa model pembelajaran yang selama ini peneliti gunakan dalam menyampaikan
pelajaran masih belum berhasil. Perlu tindakan kelas baru agar ketuntasan
belajar meningkat dan hasil belajar juga meningkat.
Pemikiran peneliti adalah dengan penerapan metode
demonstrasi pada mata pelajaran Sains. Dengan penerapan metode ini diharapkan
siswa lebih dapat bersemangat, lebih aktif dan pembelajaran lebih menyenangkan.
Adapun kerangka tindakan yang peneliti gunakan dalam
metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
- Persiapan tindakan
a.
Menetapkan lamanya pemberian siklus. Tiap siklus
dilaksanakan 1-2 kali tatap muka.
b.
Menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai obyek
penelitian yaitu kelas IV SDN 14 Bandul
c.
Menetapkan jenis materi yang dipelajari.
d.
Menyusun rencana pembelajaran meliputi: skenario,
alokasi waktu, membuat lembar tugas dan menyusun bentuk tes.
e.
Menyusun format observasi dengan melakukan analisis
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu meliputi
minat siswa, keseriusan mengerjakan LKS, manfaat tugas, penilaian, persiapan
rencana pembelajaran, dan penilaian pelaksanaan pembelajaran.
- Implementasi tindakan
a.
Memberi tugas
Guru memberi tugas membaca materi sebelum pelaksanaan proses pembelajaran
berupa rangkuman materi esensial untuk memahami penguasaan konsep.
b.
Menetapkan materi ajar
Guru terlebih dahulu memilih dan menetapkan materi pembelajaran sesuai
dengan urutan materi dalam silabus.
c.
Kegiatan inti
Guru melaksanakan kegiatan inti dalam pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disusun.
d.
Melakukan observasi
Guru melaksanakan observasi untuk memperoleh data meliputi: minat siswa,
keseriusan dan kualitas tugas rangkuman, kegiatan di kelas, suasana kelas,
manfaat tugas rangkuman dan nilai ulangan harian.
e.
Refleksi
Guru melakukan refleksi setelah melakukan proses pembelajaran atau proses
belajar mengajar berdasarkan analisa data untuk dijadikan perencanaan tindakan
siklus berikutnya.
- Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penelitian tindakan
kelas ini dilakukan, maka perlu alat-alat pemantauan, evaluasi yang terinci
sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan. Data diperoleh melalui
dokumentasi, lembar observasi, angket, wawancara, brainstrorming dan tes.
Untuk mengumpulkan data di atas peneliti menggunakan berbagai
instrumen. Pemantauannya dilakukan secara kolaborasi bersama dengan guru
peneliti lainnya.
- Analisis dan refleksi
Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik persentase dan
hasilnya dijadikan sebagai penyusunan dan perencanaan tindakan pada siklus
berikutnya. Analisis dan refleksi dilakukan pada setiap akhir pembelajaran pada
setiap akhir siklus.
Pada tahap refleksi ini beberapa pertanyaan yang dijadikan
sebagai pedoman keberhasilan, yaitu:
1.
Apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana
yang telah disusun?
2.
Bagaimana tingkat pencapaian hasil belajar?
3.
Perubahan apa yang terjadi baik pada guru maupun siswa?
BAB III
PELAKSANAAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Tempat dan waktu
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SDN 14
Bandul. Jadwal pelaksanaan Siklus 1 sampai Siklus 2 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Sikus 1 dan Siklus 2
No
|
Hari/tanggal
|
Jam
ke
|
Siklus
|
Peneliti
|
1
|
Sabtu, 2 Maret 2019
|
07.15 – 08.35
|
1
|
Syaipul Bahri,S.Pd
|
2
|
Senin, 11 Maret 2019
|
07.15 – 08.35
|
2
|
Syaipul Bahri,S.Pd
|
B.
Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
a.
Rencana Perbaikan
Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 2 Siklus. Siklus 1
masalah mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan media telepon
mainan. Siklus 2 mencakup contoh bunyi merambat melalui zat padat.
Perencanaan masing-masing Siklus perbaikan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Siklus
1
a)
Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
b)
Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskusikan energi panas dan bunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
c)
Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan
gas.
d)
Tujuan Perbaikan
1.
Siswa dapat mendemontrasikan perambatan bunyi melalui
zat padat dengan media telepon mainan.
2.
Siswa dapat memberi contoh perambatan bunyi melalui zat
padat.
e)
Langkah Pembelajaran
-
Kegiatan awal (5 menit)
Apersepsi, tanya jawab tentang bunyi
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Kegiatan Inti (30 menit)
1.
Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi
2.
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
3.
Menyiapkan alat-alat demontrasi
4.
Siswa mendemontrasikan perambatan bunyi dengan telepon
mainan
5.
Siswa menyimpulkan hasil demontrasinya
-
Kegiatan Akhir (5 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil demontrasi pemberian tugas dirumah
(PR).
f)
Evaluasi
Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar dengan cara pemberian
soal latihan.
Alat evaluasi
LEMBAR
TUGAS
Telepon
mainan
1.
Alat dan bahan:
a.
Dua gelas plastik
b.
Benang
c.
Jarum
d.
2 batang korek api
2.
Cara Kerja:
a.
Lubangi dasar kedua gelas plastik dengan jarum
b.
Potong benang sepanjang 1 meter
c.
Masukkan ujung benang kedalam lubang pada dasar gelas
d.
Ikat korek api pada ujung-ujung benang
e.
Uji telepon tersebut.
Caranya seperti berikut:
i.
Pegang salah satu gelas plastik dan temanmu memegang
gelas yang lain.
ii.
Menjauhlah dari temanmu sampai benang terentang dengan
kencang.
iii.
Tempelkan gelas plastik ketelingamu, mintalah temanmu
untuk berbicara melalui gelas plastiknya. Dapatkah kamu mendengar suara temanmu?
iv.
Sekarang giliranmu berbicara dan teman mendengarkan.
Apakah suaramu terdengar oleh temanmu?
v.
Cobalah membuat telepon dengan berbagai ukuran panjang
benang. Berapa ukuran benang terpanjang yang memungkinkan kamu dan temanmu
mendengar suara?
Siklus 2
a)
Kompetensi Dasar
Memahami
berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
b)
Hasil Belajar
Siswa
mampu mendeskripsikan energi panas danbunyi yang terdapat dilingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.
c)
Indikator
Siswa
mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
d)
Tujuan Perbaikan
Siswa
memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
e)
Langkah Pembelajaran
-
Kegiatan awal (5 menit)
a.
Memotivasi sisa melalui tanya jawab materi yang lalu
b.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
c.
Kegiatan Inti (30 menit)
d.
Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat
padat
e.
Memberi tugas siswa untuk menjawab pertanyaan
-
Kegiatan Akhir (5 menit)
a.
Pemantapan materi
b.
Pemberian tugas di rumah (PR)
f) Evaluasi
Prosedur
evaluasi
Evaluasi
pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar mengajar dengan cara pemberian
latihan soal.
·
Alat evaluasi
·
Test Tulis
b. Prosedur Pelaksanaan
Siklus 1
Langkah-langkah
yang ditempuh Siklus 1 adalah:
1.
Memotivasi siswa melalui tanya jawab tentang perambatan
bunyi
2.
Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan
media telepon mainan.
3.
Penyelesaian materi tentang perambatan bunyi
4.
Mengatur siswa dalam kelompok belajar
5.
Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
6.
Memberi bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan
Pelaksanaan
perbaikan pembelajaran ini diamati oleh teman sejawat untuk membantu penelitian
dalam merekam data.
Prosedur
pelaksanaan
Siklus
2
Langkah-langkah
yang ditempuh dalam perbaikan Siklus 2 adalah:
1.
Memotivasi siswa tentang materi yang lalu
2.
Menjelaskan contoh perambatan bunyi melalui zat padat
3.
Memberi tugas menjawab pertanyaan
c.
Pengumpulan Data
Tabel 1
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN 14 Bandul
Bidang studi IPA
Siklus 1
No
|
Nama
siswa
|
Nilai
|
Tuntas
|
Tidak
tuntas
|
Keterangan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
Moh. Jem’in
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana Mira W.
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati
|
50
50
50
50
60
50
90
40
80
40
90
50
70
50
100
80
50
60
50
90
|
√
√
√
√
√
√
√
√
√
|
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
|
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
|
Jumlah
|
20
|
9
|
11
|
|
Keterangan:
Jumlah siswa :
20
Tuntas :
9
Tidak tuntas :
11
Tindak lanjut :
Perbaikan Siklus 1
Bandul, 2 Maret 2019
Guru
kelas IV
Syaipul
Bahri,S.Pd
NIP.
199107302019031001
d.
Deskripsi temuan dan refleksi
Siklus 1
Dari data observasi dapat direfleksikan bahwa pelajaran
berlangsung dengan baik. Semua kelompok dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Diantara 4 kelompok, hanya satu kelompok yang berhasil melaksanakan
demonstrasi, sedangkan yang lainnya belum seumpurna.
Siklus 2
Berdasarkan data observasi dapat direfleksi bahwa
kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan sudah baik siswa mampu menyelesaikan
tugas dari guru dengan baik.
Tabel 2
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN 14 Bandul
Bidang studi IPA
Siklus 2
No
|
Nama
siswa
|
Nilai
|
Tuntas
|
Tidak
tuntas
|
Keterangan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
Moh. Jem’in
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana Mira W.
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati
|
60
60
70
50
60
70
90
60
80
60
90
60
70
60
100
80
70
60
50
90
|
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
|
√
√
|
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
|
Jumlah
|
20
|
18
|
2
|
|
Keterangan:
Jumlah siswa :
20
Tuntas :
18
Tidak tuntas :
2
Tindak lanjut :
Perbaikan Siklus 2
Bandul, 11 Maret
2019
Guru
kelas IV,
Syaipul
Bahri,S.Pd
NIP.
199107302019031001
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil pengolahan data
Siklus 1
Pada perbaikan pembelajaran Siklus 1 bagian yang
peneliti amati dari siswa adalah kerja sama dan partisipasi siswa dalam
melaksanakan demonstrasi.
Dari data didapatkan bahwa 49% mampu menjawab dengan
benar, sedang yang lainnya 50 ke bawah. Berikut ini saya lampirkan tabel observasi
pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I.
Tabel 1
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN 14 Bandul
Bidang studi IPA
Siklus 1
No
|
Nama
siswa
|
Nilai
|
Tuntas
|
Tidak
tuntas
|
Keterangan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
Moh. Jem’in
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana Mira W.
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati
|
50
50
50
50
60
50
90
40
80
40
90
50
70
50
100
80
50
60
50
90
|
√
√
√
√
√
√
√
√
√
|
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
|
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
|
Jumlah
|
20
|
9
|
11
|
|
Keterangan:
Jumlah siswa :
20
Tuntas :
9
Tidak tuntas :
11
Tindak lanjut :
Perbaikan Siklus 1
Bandul, 2 Maret 2019
Guru
kelas IV
Syaipul
Bahri,S.Pd
NIP.
199107302019031001
Siklus 2
Bagian yang peneliti amati pada pembelajaran ini adalah
beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa sebagian besar
siswa sudah mampu memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya peningkatan walaupun masih ada beberapa siswa yang
belum berhasil. Data hasil observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Minasa
Upa
Bidang studi IPA
Siklus 2
No
|
Nama
siswa
|
Nilai
|
Tuntas
|
Tidak
tuntas
|
Keterangan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
Moh. Jem’in
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana Mira W.
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati
|
60
60
70
50
60
70
90
60
80
60
90
60
70
60
100
80
70
60
50
90
|
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
|
√
√
|
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
|
Jumlah
|
20
|
18
|
2
|
|
Keterangan:
Jumlah siswa :
20
Tuntas :
18
Tidak tuntas :
2
Tindak lanjut :
Perbaikan Siklus 2
Bandul, 11 Maret
2019
Guru
kelas IV,
Syaipul
Bahri,S.Pd
NIP.
199107302019031001
B.
Pembahasan
Siklus 1
Berdasarkan temua pada pelaksanaan tindakan tersebut,
peneliti mengadakan diskusi dengan teman sejawat untuk mengetahui penyebab yang terjadi pada Siklus 1. Dalam diskusi ditemukan bahwa alat peraga
yang dipakai kurang tepat.
Untuk mendemonstrasi kembali pada Siklus 1 alat peraga
yang digunakan, peneliti menyediakan beberapa benda.
Siklus 2
Dalam pembelajaran Siklus 2 sebagian besar permasalahan
yang muncul bisa diatasi oleh
peneliti. Akan tetapi masih ada beberapa siswa yang belum paham. Hal ini dapat
diatasi dengan melatih siswa menjawab latihan soal-soal.
BAB
V
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas
dapat diambil beberapa kesimpulan:
1.
Dalam penyajian materi perambatan bunyi melalui media
telepon mainan akan lebih mudah didemonstrasikan bila alat peraganya dari
kaleng, benang yang besar dan lain-lain.
2.
Pemberian contoh perambatan bunyi akan memudahkan siswa
untuk menyelesaikan latihan soal.
3.
Siswa akan mahir mendemonstrasikan jika sering diberi
latihan dan bimbingan.
B.
Saran
1.
Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA
sangat cocok untuk ditindak lanjuti pada pembelajaran yang lain.
2.
Dalam pembelajaran ini guru mengalokasikan waktu yang
cukup.
3.
Agar siswa lebih mahir mendemonstrasikan, alangkah
baiknya jika diterapkan lebih awal atau dari kelas rendah.
DAFTAR
PUSTAKA
Depdiknas. Kurikulum Sains SD 2004. Jakarta.
Haryanto. 2004. Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SD jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wardani I.G.A.K. 2002. Penilaian tindakan kelas. Jakarta. Pusat penerbit Universitas
Terbuka.
Wardani
I.G.A.K. Julaiha, Siti Marsih,
Ngadi (2004) Pemantapan Kemampuan
Profesional (Panduan) . Jakarta: Pusat Penerbit Universita Terbuka.
Lampiran 3a
RENCANA
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS
1)
Mata Pelajaran :
IPA
Kelas/Semester :
IV/II
Alokasi Waktu :
1 x 40 menit
A.
Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B.
Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C.
Indikator
-
Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui
zat padat, cair dan gas.
D.
Tujuan Perbaikan
-
Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan bunti melalui
zat pada dengan media telepon mainan
E.
Langkah Pembelajaran
-
Kegiatan awal (5 menit)
Apersepsi,
tanya jawab tentang bunyi menyampaikan tujuan pembelajaran.
-
Kegiatan inti (30 menit)
1.
Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi siswa
dikelompokkan menjadi 4.
2.
Siswa mengeluarkan alat-alat untuk demonstrasi.
3.
Siswa menyimpulkan hasil demonstrasi.
-
Kegiatan akhir (5 menit)
1.
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil
demonstrasi.
2.
Pemberian tugas.
F.
Materi
Bunyi merawat melalui zat padat dengan media telepon mainan.
G.
Sarana dan Sumber
-
Dua gelas aqua, benang ini, jarum dan 2 batang korek
api.
-
Buku paket Erlangga.
H.
Metode
-
Tanya jawab
-
Demonstrasi
-
Pemberian tugas
I.
Evaluasi
1.
Prosedur evaluasi
Evaluasi
dilakukan selama proses belajar mengajar
2.
Prosedur evaluasi
Test
tulis
LKS I
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
- Pernahkah kamu mendengar bunyi?
- Dari mana asal bunyi?
- Mengapa kita dapat mendengar bunyi?
- Bunyi dapat merambat melalui media. Tulis 3 media
perambatan bunyi!
- Beri contoh bunyi yang merambat melalui zat padat?
- Bagaimana jika bunyi melalui ruang hampa?
- Selain benda padat adakah perambatan bunyi yang lain?
- Sebutkan perantara perambatan bunyi yang lain!
- Bunyi dapat merambat lebih baik melalui apa?
- Beri contoh perambatan bunyi melalui benda gas!
Lampiran 3b
RENCANA
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS
2)
Mata Pelajaran :
IPA
Kelas/Semester :
IV/II
Alokasi waktu :
1 x 40 menit
A.
Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaan dalam kehidupan
sehari-hari.
B.
Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C.
Indikator
-
Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui
zat padat dengan media telepon mainan.
D.
Tujuan Perbaikan
-
Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunti melalui
zat padat.
E.
Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
1.
Memotivasi siswa melalui tanya jawab materi yang lalu
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Kegiatan inti (30
menit)
1.
Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi
2.
Memberikan tugas siswa untuk menjawab pertanyaan
-
Kegiatan akhir (5 menit)
1.
Pemantapan materi
2.
Pemberian tugas di rumah (PR)
F.
Materi
Bunyi merambat melalui zat padat
G.
Metode
·
Tanya jawab
·
Pemberian tugas
H.
Sarana dan Sumber
Buku Erlangga kelas IV
I.
Evaluasi
a.
Prosedur evaluasi
Evaluasi
dilakukan selama proses belajar mengajar
b.
Alat evaluasi
Test
tulis
LKS
II
Jawablah
dengan singkat!
1.
Semua benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut....
2.
Kamu bisa mendengar bunyi karena bunyi.....
3.
Bagian telinga yang berfungsi mengumpulkan bunyi adalah....
4.
Bunyi merambat melalui....
5.
Bagaimana jika ruang hampa?
6.
Beri 2 contoh bunyi yang merambat melalui zat padat!
7.
Dapatkan bunyi merambat melalui kabel?
8.
Berikan contohnya!
9.
Lebih kelas manakah bunyi telepon mainan yang terbuat
dari kaleng dan gelas aqua?
10. Mengapa
bunyi telepon yang terbuat dari kaleng lebih jelas?
Lampiran 4a
LEMBAR
OBSERVASI
(SIKLUS
1)
Mata Pelajaran :
IPA
Kelas :
IV
Hari/Tanggal : Sabtu, 2 Maret 2019
Fokus Observasi :
Guru
No
|
Aspek
yang diobservasi
|
Kemunculan
|
Komentar
|
Ada
|
Tidak
|
|
I
|
Persiapan
|
Ö
|
|
|
II
|
Pelaksanaan
a.
Kegiatan awal
1.
Memotivasi siswa
2.
Menyampaikan PTK
3.
Apersepsi
b.
Kegiatan inti
1.
Menjelaskan materi yang akan disampaikan
2.
Melatih siswa untuk:
-
Menghargai pendapat orang lain
-
Mengambil giliran dan berbagai tugas
-
Memberikan bantuan pada kelompok yang mengalami
kesulitan
|
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
|
|
|
III
|
Suasana Kelas
1.
Berpusat pada siswa
2.
Siswa aktif
3.
Guru aktif
|
Ö
Ö
Ö
|
|
|
Observer,
RIDUAN,S.Pd.I
Lampiran 4b
LEMBAR
OBSERVASI
(SIKLUS
2)
Mata Pelajaran :
IPA
Kelas :
IV
Hari/Tanggal : Senin, 11 Maret 2019
Fokus Observasi :
Guru
No
|
Aspek
yang diobservasi
|
Kemunculan
|
Komentar
|
Ada
|
Tidak
|
|
I
|
Persiapan
|
Ö
|
|
|
II
|
Pelaksanaan
a.
Kegiatan awal
- Memotivasi
siswa
- Menyampaikan
PTK
- Apersepsi
b.
Kegiatan inti
1. Menjelaskan
kelemahan dan kelebihan menggunakan transportasi masa lalu dan masa kini
2. Membimbing
siswa tentang perkembangan transportasi
|
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
|
|
|
III
|
Suasana Kelas
1.
Berpusat pada siswa
2.
Siswa aktif
3.
Guru aktif
|
Ö
Ö
Ö
|
|
|
Observer
Riduan,S.Pd.I
Lampiran 5a
SISTEMATIKA
LAPORAN
(SIKLUS
1)
Mata Pelajaran :
IPA
Kelas/Semester :
IV/II
Alokasi waktu :
1 x 40 menit
A.
Masalah yang diatasi
1.
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan energi
yang terdapat di lingkungan.
2.
Siswa masih ragu dalam menyelesaikan tugas
B.
Cara mengatasinya:
1.
Menjelaskan materi dengan tanya jawab masalah kesulitan
yang dihadapi
2.
Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
C.
Hasil
-
Hasil rata-rata pelajaran siswa kurang memuaskan. Dari
20 siswa cuma 28% yang bisa menjawab dengan benar, sedang yang lainnya belum
dapat menyelesaikan. Hal ini perlu adanya pemberian pekerjaan rumah untuk
latihan.
Lampiran 5b
SISTEMATIKA
LAPORAN
(SIKLUS
2)
Mata Pelajaran :
IPA
Kelas/Semester :
IV/II
Alokasi waktu :
1 x 40 menit
A.
Masalah yang diatasi
1.
Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunyi melalui
zat padat..
2.
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan energi
yang terdapat di lingkungan.
B.
Cara mengatasinya:
- Memberikan pertanyaan arahan.
- Memberikan latihan dan contoh yang bervariasi.
C.
Hasil
-
Ada peningkatan yang cukup pesat dalam menyelesaikan
tugas. Dari 20 siswa ternyata ada beberapa siswa saja yang belum bisa
menyelesaikan tugas dengan baik.
Lampiran 6
Media
Peraga
Lampiran 1
SURAT
PERNYATAAN
Yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Syaipul Bahri,S.Pd
NIP : 199107302019031001
Menyatakan bahwa:
Nama : Riduan, S.Pd.I
NIP :
-
Adalah teman
sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran sebagai
Observer, yang merupakan tugas mata kuliah Metode Penelitian Tindakan Kelas.
Demikian
pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Teman Sejawat
Riduan,, S.Pd.I
|
Bandul, 1 Maret 2019
Guru,
Syaipul Bahri,S.Pd
NIP. 199107302019031001
|
|
|