Monday, July 25, 2022

Guru Youtuber, Solusi Kreatif Guru Membangun motivasi belajar siswa Dalam Pembelajaran Masa Kini dan Masa Depan


Seiring dengan perkembangan dunia digital yang memuncak di era pandemi, di mana kelas tatap muka semakin dikurangi dan merubah kelas menjadi online atau jarak jauh, maka hadirnya kelas dengan guru yang memiliki kompetensi yang unggul di bidang digital sangat di perlukan.

Siapa yang tidak suka membuka Youtube, apalagi di zaman sekarang Youtube sudah menjadi tontonan semua kalangan usia dalam keluarga. Begitu juga bagi guru dan siswa sering kali memanfaatkan Youtube sebagai media pembelajaran, dengan mudah sekedar mendownload video dari Youtube lalu menontonnya bersama para siswa sebagai sumber pembelajaran.

Apalagi di dalam Youtube sangat tersedia berbagai macam video yang bisa di akses siapa pun dan kapan pun, tinggal bagaimana penggunanya dapat memanfaatkan yang tersedia dalam Youtube untuk dapat terus meningkatkan kemampuannya dari berbagai bidang tidak terbatas oleh apapun.

Guru berkemampuan Youtuber atau guru Youtuber sangat diperlukan . Inilah sosok guru yang mampu menghadirkan kelas interaksi ala Youtuber dan menghadirkan konten materi kelas yang mengarah ke tuntutan transformasi kemajuan pendidikan masa kini hingga masa depan.

Tetapi Youtube lebih dari itu, ada hal lain yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan Youtube ini. Apalagi di zaman sekarang, segalanya berbasis digital, bahkan untuk hiburan saja semua berangsur beralih dari TV ke Youtube. Apalagi dalam pembelajaran dengan sumber daya gratis dari Youtube.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan dengan Youtube untuk meningkatkan pembelajaran :

1. Upload konten video saat e-learning

Dengan Youtube, guru dapat dengan mudah mengembangkan potensi kreatifnya. Dengan membuat konten pembelajaran yang dibuat guru siswa akan terbantu dalam proses belajarnya melalui video yang dibuat guru di Youtube tanpa ada batasan waktu dan dapat diulang-ulang pemutarannya.

2. Diskusi online melalui Youtube

Youtube memiliki fitur komentar video untuk diskusi kelas. Tentu dengan adanya fitur ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk membangun interaksi atau respon respon siswa baik berupa pertanyaan, tanggapan, maupun jawaban-jawaban pertanyaan terhadap video yang telah disaksikan. Diskusi akan berlangsung sepanjang waktu karena tidak terhambat oleh masalah waktu.

3. Membantu mengembangkan kemampuan siswa

Melalui Youtube siswa dapat belajar apapun yang ingin dia pelajari, ilmu pengetahuan sangat tersebar luas di dalamnya. Tidak terbatas dengan materi yang disampaikan oleh guru saja, melainkan kemampuan atau pengetahuan lainnya misalnya seperti video bercocok tanam, video ternak hewan, atau video tentang soft skill lainnya yang bisa siswa eksplore sendiri.

4. Mengembangkan kreativitas

Mengembangkan kreativitas baik bagi guru dan siswa, untuk terus mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam pembuatan video. Dengan cara memberikan akses juga kepada siswa untuk bisa berkontribusi membangun channel Youtube, sebagai lahan untuk saling belajar dan mengembangkan kreativitas siswa dan guru.

Begitu banyak manfaat jika kita dapat memanfaatkan Youtube apalagi bagi seorang guru. Berdasarkan data, faktanya Youtube merupakan aplikasi yang paling banyak di-instal oleh orang Indonesia sebanyak 88% baru setelah itu WhatsApp, Facebook, Instagram dan Twitter. Itu menjadi potensi yang sangat baik, yang bisa dimanfaatkan. Lalu apa manfaat dari fakta tersebut?

  1. Potensi viewer Youtube di Indonesia yang sangat besar dan banyak
  2. Menjadi seorang Youtuber menjadi profesi yang menjanjikan dan dapat menghasilkan
  3. Channel Youtube dapat dijadikan sebagai tempat menuangkan kreativitas dan ide.
  4. Berbagai jenis video memiliki pasar nya masing-masing

Dari beberapa alasan diatas, tentu Youtube dapat digunakan untuk penstranferan ilmu dari guru ke siswa, guru dapat mengembangkan kreativitasnya dan guru dapat menghasilkan tambahan penghasilan saat menjadi Youtuber.

Lalu, bagaimana cara menjadi guru Youtuber?

Pertama, membuat Channel Youtube

Langkah awal untuk menjadi Youtuber tentu saja harus memiliki Channel Youtube. Nama channel Youtube bisa di sesuaikan dengan konten apa yang akan mengisi channel tersebut sebut saja seperti channel Kang Ipul Official nama tersebut merepresentasikan channel yang berisi lengkap mengenai hal- hal yang bisa membantu guru di era yang serba elektronik atau internet serta tip guru dalam melaksanakan ujian PPG,PPPK atau CPNS.

Kedua, membuat Video Yotube

Langkah kedua, yaitu membuat berbagai video yang nantinya akan mengisi Channel Youtube yang sebelumnya telah dibuat, banyak video yang akan diupload. Jenis video yang diupload di Youtube ada 2 yaitu Video Offline dan Video Live Streaming.

Video offline merupakan video biasa yang sebelumnya harus dipersiapkan oleh kreator yang nantinya akan diupload di channel Youtube. Video bisa dibuat dari PowerPoint, rekaman video, maupun cara lain.

Video Live Streaming merupakan video yang disiarkan secara langsung, bisa berupa zoom meting atau google meet yang disiarkan langsung dalam youtube. Tujuannya agar lebih bayak orang dapat berinteraksi di waktu yang besamaan.

Ketiga, Editing Video

Untuk bisa memberikan video yang baik dan bagus perlu sedikitnya skill mengedit video. Sudah berbagai platform menyediakan aplikasi editting video baik yang bisa diakses di PC atau bahkan di smartphone.

Mulai dari aplikasi Kinemaster, Filmora, hingga Aplikasi VN yang sangat mudah untuk dipelajari bagi siapa saja, asalkan mau mencobanya.

Keempat, Monetisasi Youtube

Monetesi Youtube merupakan proses konversi dari performa suatu video di Youtube. Youtube sendiri mensyaratkan untuk mencapai monetisasi, maka sebuah channel Youtube minimal memiliki 1000 subcriber dan 4000 jam tayang. Jika syarat tersebut sudah terpenuhi, maka pemilik channel Youtube boleh mengajukan monetisasi Youtube dan cara daftar Google AdSense YouTube.

Mendapatkan Penghasilan Tambahan

Bagi seorang Youtuber Monetesi adalah proses yang sangat ditunggu tunggu. Channel Youtube akan menjadi sumber penghasilan bagi kreator video. Indikator yang menjadi penilaian, antara lain jumlah tayangan, retensi penonton, jumlah klik, dan serta indikator lainnya. Simak saja seperti Youtuber top di Indonesia seperti Atta Halilintar, Ria Ricis, Raffi Achmad, Baim Wong dan Youtuber lainnya.

Bagi seorang guru, dengan membuat konten pembelajaran yang diunggah di Youtube, tentunya ini bisa menjadi tambahan penghasilan juga. Jadi, ketika seorang guru sudah memiliki channel Youtube, maka konsistensi membuat konten pembelajaran sangat ditunggu. Tantangan Youtuber dari latar belakang apapun adalah konten.


Tuesday, July 12, 2022

Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD SMP SMA

 



Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  (5P) SD SMP SMA diperlukan oleh Sekolah Penggerak sebagai acuan dalam menerapkan kurikulum prototipe.

Projek Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu komponen dari  Kurikulum Prototipe. Komponen yang lain yaitu Mata Pelajaran yang ditulis dengan Capaian Pembelajaran setiap fase.

Sistematika Penulisan Panduan Projek  Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Panduan Pengembangan Projek Profil Pelajar Pancasila disusun dengan sistematika berikut:

  • Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
    • Sekilas mengenai Profil Pelajar Pancasila
    • Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
    • Gambaran Penerapan Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan
    • Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
    • Prinsip-prinsip Kunci Projek
      Penguatan Profil Pelajar Pancasila
    • Manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
  • Menyiapkan ekosistem satuan pendidikan
    • Budaya satuan pendidikan yang mendukung penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
    • Peran peserta didik, pendidik, dan lingkungan satuan pendidikan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis projek
    • Memberikan penguatan kapasitas pendidik
  • Mendesain projek
    • Alur perencanaan projek
    • Merancang alokasi waktu projek dan dimensi
    • Membentuk Tim Fasilitasi Projek
    • Identifikasi Tahapan Kesiapan satuan pendidikan
    • Pemilihan Tema Umum
    • Penentuan Topik Spesifik
    • Merancang modul projek
    • Pemilihan dimensi, elemen, dan sub-elemen
    • Eksplorasi dan Pengembangan Alur Projek
    • Asesmen dalam projek Baca
  • Mengelola projek
    • Mengawali kegiatan projek
    • Mengoptimalkan pelaksanaan projek
    • Menutup rangkaian kegiatan projek
    • Mengoptimalkan keterlibatan mitra
  • Mendokumentasikan dan Melaporkan hasil projek
    • Mendokumentasikan proses
      belajar projek: Jurnal (pendidik)
    • Mendokumentasikan hasil projek: Portofolio (Peserta Didik)
    • Prinsip Rancangan Rapor Projek
    • Bentuk Rapor dan Langkah Pelaporan Projek
  • Evaluasi dan tindak lanjut projek
    • Prinsip evaluasi implementasi projek
    • Contoh alat dan metode evaluasi implementasi projek
    • Tindak lanjut dan keberlanjutan projek

 

Naskah Panduan Pengembangan 5P di SD SMP SMA

Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD SMP SMA dapat dibaca di tampilan berikut:

Semoga Bermanfaat.

Salam Merdeka Belajar

Monday, July 11, 2022

Cara menyusun Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

 Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

  • Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
  • Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia.

Tujuan Analisis Capaian Pembelajaran (CP)

Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran pada kurikulum merdeka untuk menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran: Mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan untuk pelaksanaan pembelajaran.

Strategi menyusun tujuan pembelajaran (TP)

Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pada kurikulum merdeka.

Harus dipastikan TP dan ATP kurikulum merdeka yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

  • Tujuan Pembelajaran yang ideal terdiri dari dari 2 komponen berikut:
    1. Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
    2. Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran.

  • Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran:
    1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
    2. ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
    3. ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antarfase dan jenjang

Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Panduan pembelajaran dan asesmen memberikan saran, yaitu:

  1. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran pendidik merujuk pada kompetensi yang tercantum pada CP.
  2. Merumuskan kalimat tujuan pembelajaran dapat mengambil referensi dari berbagai sumber atau memadukan tujuan pembelajaran dari berbagai kurikulum.
  3. Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang mungkin terkait dengan kompetensi yang ingin dicapai.
  4. Contoh 1 TP

    Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran sebagai berikut:

    1. Melakukan analisis CP mata pelajaran pada fase yang akan dipetakan.
    2. Identifikasi kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada fase tersebut.
    3. Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, konten yang akan dipelajari dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
    4. Identifikasi elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
    5. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.

    Contoh 2 TP

    Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
    Berdasarkan Fase

    1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) dan menyusunnya dalam alur pembelajaran untuk mencapai kompetensi pada fase tersebut.
    2. Menganalisis elemen Capaian Pembelajaran (CP) untuk mengidentifikasi kompetensi pada akhir fase pada elemen tersebut.
    3. Tim pendidik berkolaborasi menganalisis naskah Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran yang menjadi fokus.

    Cara Mengetahui ATP sesuai kriteria

    Bagaimana cara satuan pendidikan mengetahui alur tujuan pembelajaran yang disusun sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan?

    Saran di panduan sebagai berikut:

    1. Penyusunan alur tujuan pembelajaran dilakukan di tingkat satuan pendidikan oleh tim pendidik pada mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang sama.
    2. Alur tujuan pembelajaran yang telah dipetakan, direview bersama di dalam tim, berdasarkan expert judgment tim pendidik untuk memastikan kesesuaiannya dengan kriteria alur tujuan pembelajaran.
    3. Evaluasi pada alur tujuan pembelajaran hendaknya dilakukan sebagai bagian dari evaluasi proses pembelajaran secara keseluruhan.
    4. Apabila teridentifikasi kendala atau ketidak-efektifan dalam pembelajaran, perbaikan yang dilakukan bisa pada perangkat ajar, tujuan pembelajaran atau pada alur tujuan pembelajaran.
  5. Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam ATP

    Menganalisis CP

    Matematika Fase B: Kelas 3 dan 4

    • Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengeneralisasi pemahaman dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 1.000.000 (atau maksimum enam angka), serta memahami hubungan antara operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya pada garis bilangan, serta membandingkan dua pecahan. Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan antara operasi perkalian dan pembagian, menemukan pola gambar, objek sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Dan Peserta didik dapat dan mengukur panjang benda menggunakan satuan baku, menggunakan satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling bangun datar. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan balok). Peserta didik juga dapat menyajikan dan menganalisis data sederhana menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian.

    Merumuskan TP dan ATP

    Hasil analisis CP fase B dapat dirumuskan TP dan ATP yang terbagi 2 kelas, yaitu kelas 3 dan 4. Adapun rinciannya sebagai berikut;

    Fase B Kelas 3

    ATP fase B kelas 3 berjumlah 7 TP, yaitu:

    • 3.1 Menyajikan bilangan dan menggeneralisasi pemahaman dan membandingkan urutan dan nilai tempat sampai 999.999.
    • 3.2 Memperkirakan dan membulatkan bilangan ke nilai tempat terdekat sampai 999.999.
    • 3.3 Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) serta mengukur keliling bidang datar dengan menambahkan semua rusuknya.
    • 3.4 Mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup bidang datar.
    • 3.5 Menemukan hubungan antara operasi penjumlahan dan pengurangan.
    • 3.6 Mengidentifikasi, menduplikasi, dan mengembangkan pola bilangan yang melibatkan operasi penjumlahan dan pengurangan.
    • 3.7 Mengobservasi, menentukan dan menggambar sisi sejajar dan sisi berpotongan pada sebuah bidang datar.

    Fase B Kelas 4

    ATP fase B kelas 4 berjumlah 5 TP, yaitu:

    • 4.1 Memperumum pemahaman mengenai urutan dan nilai tempat sampai 999.999.
    • 4.2 Mengidentifikasi kelipatan, faktor, pola perkalian dan pembagian dengan tabel kelipatan.
    • 4.3 Menentukan hubungan antar satuan baku panjang (mm, cm, dan m).
    • 4.4 Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling berbagai bangun datar (segitiga, segiempat, segi banyak).
    • 4.5 Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas dan keliling berbagai bentuk bangun datar.

    Memetakan bagian ATP per kelas

    ATP mulai dari fase B kelas 3 dengan alur dan sesuai dengan alokasi waktu sebagai berikut:

    Awal Fase B Kelas 3 –-> 3.1. –> 3.2. –> 3.3. –> sd 3.7. Akhir Fase B kelas 3 –> Awal Fase Kelas 4

Pembelajaran Berdiferensiasi dengan MACRO BELAJAR ( Pemanfaatan Chromebook Berbasis Kearifan Lokal ditunjang Augmented Reality (AR ) )

Syaipul Bahri ,   S.Pd,  SDN 14 Bandul Kepulauan Meranti A.        Pendahuluan SD Negeri 14 Bandul merupakan salah satu sekolah dasar n...